Jumat, 28 Desember 2012
Senin, 19 November 2012
Senin, 05 November 2012
Rabu, 12 September 2012
CODE / Tanda yang digunakan pada saat Touring
Ini adalah CODE/Tanda Yang Wajib Dikuasai Pimpinan dan Anggota Pertamina Motor Club dalam Touring :
Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh yang sekiranya harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan memimpin barisan grup, sudah tentu posisinya harus berada di barisan paling depan. Kemudian bahasa isyarat yang diberikan oleh VJ harus di ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor dua dan terus kebelakang.
Namun pada prakteknya beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas, klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.
Catatan:
Untuk setiap keterangan yang ada dibawah ini hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi penulis ketika mengikuti touring secara grup.
1. START MESIN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.
Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta, artinya ‘ready to go.’
2. BELOK KIRI
Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.
3. BELOK KANAN:
Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak kekanan. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.
4. BAHAYA DI SISI KIRI:
Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.
5. BAHAYA DI SISI KANAN:
Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.
6. BAHAYA DI SISI KANAN:
Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas.
7. BAHAYA DI SISI KIRI:
Sama kek di atass c beda kaki aja dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi
isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara harus pegang kopling.
8. TAMBAH KECEPATAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.
9. KURANGI KECEPATAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian grup untuk selalu “hati-hati”.
10. RAPATKAN BARISAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.
11. BUAT SATU BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi diayungkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.
12. BUAT DUA BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat tangan kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).
13. STOP/BERHENTI:
Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.
Seluruh keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat VJ yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyaklagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan bahasa isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun klub motor yang bersangkutan
Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah pun selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan
Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh yang sekiranya harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan memimpin barisan grup, sudah tentu posisinya harus berada di barisan paling depan. Kemudian bahasa isyarat yang diberikan oleh VJ harus di ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor dua dan terus kebelakang.
Namun pada prakteknya beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas, klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.
Catatan:
Untuk setiap keterangan yang ada dibawah ini hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi penulis ketika mengikuti touring secara grup.
1. START MESIN
Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.
Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta, artinya ‘ready to go.’
Quote:
2. BELOK KIRI
Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.
Quote:
3. BELOK KANAN:
Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak kekanan. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.
Quote:
4. BAHAYA DI SISI KIRI:
Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.
Quote:
5. BAHAYA DI SISI KANAN:
Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.
Quote:
6. BAHAYA DI SISI KANAN:
Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas.
Quote:
7. BAHAYA DI SISI KIRI:
Sama kek di atass c beda kaki aja dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi
isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara harus pegang kopling.
8. TAMBAH KECEPATAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.
Quote:
9. KURANGI KECEPATAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian grup untuk selalu “hati-hati”.
Quote:
10. RAPATKAN BARISAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.
Quote:
11. BUAT SATU BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi diayungkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.
Quote:
12. BUAT DUA BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat tangan kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).
Quote:
13. STOP/BERHENTI:
Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.
Quote:
Seluruh keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat VJ yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyaklagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan bahasa isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun klub motor yang bersangkutan
Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah pun selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan
Selasa, 28 Agustus 2012
BUKBER PMC dan SME & SR Partnership Program Region I PT. Pertamina (Persero)
BUKA PUASA BERSAMA
PERTAMINA MOTOR CLUB
&
SME & SR PARTNERSHIP PROGRAM REGION I
BERSAMA
ANAK YATIM/PIATU & ANAK JALANAN
DI MASJID CUT NYAK DIEN - MENTENG
JAKARTA PUSAT
Puluhan
bikers Pertamina Motor Club (PMC) pada hari Rabu 15 Agustus 2012 kemarin
relah melakukan kegiatan buka bersama dengan 200 anak yatim dan anak jalanan di
Masjid Cut Nyak Dien Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan tersebut Sutrisno, Ketua
Umum PMC menjelaskan bahwa acara buka bersama anak yatim ini adalah kali
pertama yang dilaksanakan oleh PMC.
“Buka
bersama ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan PMC dan merupakan
tanggung jawab PMC untuk tetap berbagi serta peduli dengan sesama kita terutama
di bulan Ramadhan,” jelas Sutrisno.
Acara yang digelar dengan suasana santai dan
akrab ini, dan di awali dengan Marawis. Selain buka bersama anak yatim dengan
menu Paket Mcd, tentunya PMC juga memberikan sumbangan ke-200 anak yatim
ini berupa uang santunan dan perlengkapan sekolah. Total uang yang dikeluarkan
PMC untuk acara ini mencapai Rp. 59,440,000,-.
Sumbangan
ini berasal dari SME & SR
PARTNERSHIP PROGRAM REGION I PT.
PERTAMINA (PERSERO) bekerjasama dengan PMC untuk ikut
menyalurkannya. Selain
itu acara buka bersama PMC dengan anak jalanan & anak yatim ini juga bagian
dari SME & SR Partnership Program PT Pertamina.
Acara buka bersama bukanlah awal dan juga akhir
pertemuan PMC dengan anak jalanan & anak yatim. Acara ini merupakan bagian
dari misi sosial PMC, ke depannya kami akan rutin menyelenggarakan acara serupa
bukan hanya disini saja, tapi juga di tempat lain. Kami berharap bantuan kami
yang jumlahnya tidak seberapa, bisa bermanfaat untuk mereka,” tambah Sutrisno.
Senin, 13 Agustus 2012
Jumat, 10 Agustus 2012
Selasa, 24 Juli 2012
Selasa, 10 Juli 2012
Selasa, 19 Juni 2012
Senin, 04 Juni 2012
Baksos & Touring PMC bersama SME & SR Partnership Program Region I PT Pertamina (Persero), 26-27 Mei 2012
Pada tanggal, 26 Mei 2012 jam
06.00 Wib terdengar suara gemuruh mesin di areal kantor Pusat Pertamina, pertanda Rombongan Pertamina Motor Club siap menjalankan tugas Bakti Sosial menuju wilayah Bandung Selatan dengan target kali ini adalah sebuah Sekolah Dasar RANCABALI yang beralamat Jl. Raya Rancabali Desa Patengan, Kec. Rancabali Kab. Bandung Jawa Barat.
Pada kesempatan ini Pertamina Motor Club bersama SME & SR Partneship Program Region I PT Pertamina (Persero) memberikan bantuan kepada 185 Murid SD Negeri Rancabali berupa perlengkapan sekolah.
Yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua Umum Pertamina Motor Club Bpk. Sutrisno kepada Bpk. Edy Purwanto selaku Kepala Sekolah dan dilanjutkan dengan penyerahan secara langsung kepada para murid SD Negeri RANCABALI oleh anggota Pertamina Motor Club.
Rabu, 14 Maret 2012
Jumat, 27 Januari 2012
Liputan Gatra
Wednesday, 25 January 2012 00:54
Kuningan – Pertamina Motor Club (PMC) menggelar acara turing dan bakti sosial (baksos) di Kuningan, Jawa Barat (21-22/1), dengan tema "PMC Touring dan Bakti Sosial LPG & Gas Products Region III".
Klub pecinta motor yang bermarkas di Gedung Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta ini, menggelar baksos di kawasan Translok (Transmigrasi Lokal) Mekar Jaya, Cimahi, Kuningan, dan di Yayasan YPALB Perwari, Kuningan Rest Area, SPBU Cirendang, Kuningan.
“Kami ingin menyentuh masyarakat pelosok yang membutuhkan uluran tangan. Dan lokasi pun sengaja kami pilih tak jauh dari lingkup kerja PT Pertamina (Persero),” kata Sutrisno, ketua klub motor ini, yang juga Staf Ahli Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina.
Alasan pemilihan lokasi baksos, menurut Sutrisno, sengaja dipilih daerah Translok, dengan harapan bisa segera disentuh pemerintah daerah setempat.
PMC, yang diwakili Sutrisno dan Mochamad Toriq, Assistant Manager LPG & Product, menyerahkan paket sembako dan uang tunai untuk 164 Kepala Keluarga dari 6 RT, serta anak-anak yatim piatu, disaksikan Ketua DPRD Kuningan Acep Purnama, didukung Badan Amil Zakat (BAZ) Kuningan, Jawa Barat.
Di lokasi baksos kedua, PMC menyerahkan bantuan langsung berupa uang tunai kepada anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) A/B dan anak-anak yatim piatu.
“Jangan dilihat dari nilainya, tapi inilah bentuk kewajiban kami sebagai salah satu perusahaan negara di Indonesia untuk berbagi kepada masyarakat sekitar di lingkup kerja Pertamina,” kata Sutrisno, yang menunggang Harley Davidson Police ini.
Selain kegiatan tersebut, Sutrisno berniat menyatukan semua komunitas motor di bawah PT Pertamina (Persero) ke dalam satu wadah yaitu Pertamina Motor Club. “Tak ada lagi klub A ato B di tiap divisi, yang ada hanya PMC chapter A ato B,” tambahnya, yang disaksikan oleh 70 personil PMC Jakarta dan juga Pertamina Bike Bandung (PBB).
Untuk tahun 2012, PMC telah mengagendakan sedikitnya empat turing serta baksos, dan rencananya akan ditutup di daerah Bandung Selatan, di penghujung tahun nanti. [MT]
Langganan:
Postingan (Atom)